Jumat, 19 November 2010

Geluti Industri Puluhan Tahun, RI Masih Impor Mur dan Baut Motor

Jakarta - Perkembangan industri sepeda motor di Tanah Air sudah berlangsung selama puluhan tahun. Tingkat komponen kandungan lokal produk sepeda motor buatan Indonesia konon sudah mencapai 95%.

Artinya ada 5% komponen sepeda motor yang dibuat di Indonesia masih diimpor. Apa sajakah itu?

Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata mengatakan 5% komponen yang masih dimpor oleh industri sepeda motor adalah komponen yang jika dibuat di dalam negeri tak akan memenuhi skala ekonomis.

"Sejumlah yang 5% itu misalnya komponen gear, material baja, baut, dan mur. Kalau kita buat di dalam negeri tak akan mencapai nilai ekonomis," kata Gunadi di sela-sela acara Jakarta Motorcycle Show di JCC, Jakarta, Rabu (3/11/2010).

Gunadi menambahkan jika dilihat dari sisi persentase penciptaan nilai tambah di dalam negeri terhadap komponen-komponen sepeda motor. Justru persentasenya masih rendah yaitu hanya sampai 80% saja.

Artinya hanya 80% rata-rata dari komponen sepeda motor telah benar-benar diolah di dalam negeri dan menghasilkan nilai tambah yang lebih besar.

Sementara itu Wakil Menteri Perindustrian Alex Retraubun mengatakan jika melihat dari tingkat kandungan komponen lokal industri sepeda motor di Tanah Air sudah mencapai 95%, maka patut menjadi suatu kebanggaan. Hal ini bermakna sepeda motor yang dibuat di Indonesia sudah mendekati 100% buatan asli Indonesia.

"Tingkat komponen dalam negeri hampir 95%," katanya.

Alex menuturkan industri sepeda motor masuk dalam katagori industri alat angkut yang masuk dalam industri yang  diprioritaskan pemerintah.

Perkembangannya akan selalu mendapat dukungan pemerintah karena berkontribusi besar bagi penerimaan negara dan penciptaan lapangan kerja.

"Industri kendaraan sepeda motor masuk dalam industri alat angkut. Periode 2005-2009 tumbuh rata-rata 28,5% per tahun, ini di atas rata-rata pertumbuhan industri 5,1%. Roda dua tumbuh positif kecuali 2006 turun karena kenaikan BBM dan 2009 karena krisis global," kata Alex.
detikFinance 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar