Kamis, 18 November 2010

Industri properti siap berlari kencang

Tahun ini menjadi kebangkitan pasar properti dunia, yang ditunjukkan oleh tren kenaikan harga properti terutama untuk hunian. Ditopang pertumbuhan perekonomian dunia yang berangsur-angsur membaik setelah diterpa krisis pada 2008, pertumbuhan pasokan dan permintaan hunian serta penurunan suku bunga pembiayaan sektor ini.
Global Property Guide, perusahaan riset properti dunia, menyimpulkan hal itu dari hasil survei yang dilakukan terhadap 34 negara. Statistik harga hunian tahun lalu memperlihatkan 22 negara meraih pertumbuhan harga dan hanya 11 negara mengalami kejatuhan harga hunian.
Hanya saja, ungkap perusahaan itu dalam situs resminya, kalau melihat pada gambaran secara year-on-year kinerja pasar properti tahun lalu tetap tidak mengembirakan karena sebanyak 18 negara mengalami penurunan harga dan hanya 16 negara yang mengalami kenaikan.
Secara khusus, perusahaan riset pasar properti itu, memberikan perhatian terhadap pemulihan yang sangat cepat terhadap pasar properti di sejumlah negara di Asia, termasuk Indonesia.
Hal senada juga ditunjukkan oleh survei Colliers International, yang menyebutkan sebagian besar investor properti dunia berencana mendongkrak portofolio yang dimilikinya.
Berdasarkan survei, 64% responden menyatakan siap melakukan ekspansi usaha sebagai strategi investasi di pasar properti dalam 12 bulan mendatang dan hanya 20% yang menyatakan hanya akan mempertahankan usaha.
Kepercayaan terhadap pemulihan pasar properti juga ditunjang oleh akses kredit yang diperkirakan bakal lebih mudah. Sebanyak 40% responden menilai pembiayaan dalam 12 bulan mendatang akan lebih mudah.
Cushman Wakefield juga menyebutkan aktivitas investasi global dalam sektor properti akan teras mengalir pada 2010, seiring dengan pemanfaatan surplus dana tunai dari investor-investor kaya dunia.
Kepala Riset Jones Lang LaSalle, Anton Sitorus, mengatakan pasar properti pada awal 2010 cukup baik dibandingkan dengan kuartal rV/2009, meski penyerapannya tidak terjadi di semua lini bisnis properti.
"Pasar properti di Jakarta yang tahun lalu sempat diwarnai berbagai penurunan, baik dari sisi penyerapan maupun hunian, kini mulai menunjukkan tren positif," ujarnya.
Melihat berbagai survei, 2010 tampaknya menjadi tahun kebangkitan bagi investor properti dunia, termasuk Indonesia, untuk mematangkan posisi di basis utamanya, yaitu pasar domestik dan berlari kencang pada tahun berikutnya.
Sementara itu, jika mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), pertambahan jumlah penduduk di kawasan Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi pada 2006 hingga 2020 mencapai 8,1 juta jiwa, atau dari 24,5 juta "jiwa menjadi 32,6 juta jiwa.
Dari jumlah tersebut penduduk Jakarta diprediksi bertambah 400 ribu jiwa, dari 8,8 juta menjadi 9,2 juta jiwa. Sedangkan penduduk di kawasan Botabek bertambah 7,7 juta jiwa, dari I5,7juta menjadi 23,4 juta jiwa.
"Sekitar 90% dari 8,1 juta jiwa akan tinggal di Bodetabek karena harga tanah yang sangat mahal di Jakarta. Untuk mengakomodasi pertambahan 8,1 juta penduduk itu dibutuhkan 2,1 juta unit rumah," ujarnya beberapa waktu lalu.
Skenario yang mungkin terjadi, jelas dia, pertambahan 2,1 juta rumah itu terbagi atas 1,9 juta unit rumah tapak (landed house) di Bodetabek, dan 200 ribu unit apartemen di Jakarta. "Sekitar 70% dari 1,9 juta unit rumah akan dibangun di Bodetabek dengan harga dibawah Rp 300 juta per unit" jelas Panangian.
Melantai di bursa
Tak heran, di penghujung 2010, beberapa pengembang besar di Tanah Air bersiap-siap melantai di bursa. Ambil contoh PT Megapolitan Developments, Pengembang yang memulai usahanya menggarap perumahan di Cinere dan siap menyulap wilayah Cimandala, Bogor, menjadi properti terintegrasi atau superblok, berancang-ancang me nawarkan saham ke publik (IPO) pada akhir tahun ini.
Langkah itu untuk menyiasati kebutuhan pendanaan kedepan karena Megapolitan mengklaim sudah menguasai ratusan hektare lahan di beragai lokasi selain di Cimandala.
Pihak manajemen berharap dana dari IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha, dana pendukung proyek, dan perencanaan bisnis kedepan.
Deputy Chief Operating Officer Megapolitan Development Laniawati Mati ta mengatakan perusahaan beren-cana menerbitkan 850 juta lembar saham atau 20% dari nilai kepemilikan perusahaan melalui skema IPO.
"Kami sudah sampaikan pernyataan pendaftaran ke bursa, sekarang tinggal menunggu jawaban mengenai kelengkapan dokumen apa saja yang harus kami penuhi untuk IPO," ujarnya.
Adapun PT Agung Podomoro Land Tbk telah mencatatkan saham perdananya pada 13 Oktober melalui penjualan 6,15 miliar saham baru. Perseroan berharap mampu meraup dana Rp2,i5 triliun-Rp2,76 triliun dari hasil IPO itu.
Rencananya, Agung Podomoro akan, menggunakan 35% dari dana hasil penawaran umum perdana (IPO} untuk membayar pinjaman bank.
Utang bank yang akan dibayar per- seroan adalah pinjaman dari PT Bank Permata Tbk sebesar Rp88 miliar yang diperoleh dari fasilitas pinjaman jangka panjang Rp200 miliar untuk pembiayaan proyek Gading Nias dan pelunasan seluruh pinjaman dari JP] Morgan Chase Bank NA Singapura sebesar US$20 juta.
Selanjutnya, sebanyak 35% lainnya dari hasil IPO akan digunakan oleh Agung Podomoro untuk menyelesaikan konstruksi apartemen, hotel, dan kantor di proyek Central Park.
Sisanya, sebesar 30%, akan digunakan untuk akuisisi dan pengemban ngan proyek baru yakni proyek Green1 Lake Sunter dan proyek baru lainnya yang digarap calon emiten properti tersebut dalam 2 tahun ke depan.
Pada pertengahan tahun ini, PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) juga mengakuisisi 51% saham PT Bukit Jonggol Asri milik PT Sentul City Tbk (BKSL), di mana jika tidak ada halangan, di kuartal IV/2010 Bukit Jonggol sudah bisa masuk dalam konsolidasi ELTY.
IPO memang menjadi saat yang terpenting yang dilakukan suatu perusahaan privat untuk memperoleh dana tambahan yang digunakan untuk pembiayaan dan ekspansi perusahaan.
Apalagi kalau nilai kapitalisasi properti di Indonesia pada 2010 diperkirakan tumbuh positif 10% menjadi sedikitnya Rpi32 triliun, dibanding tahun sebelumnya sekitar Rpi20 triliun. £*
Sumber:Bisnis Ekonomi Indonesia

1 komentar:

  1. semua berkat MRS KARINA ROLAND
    Nama saya ANNISA LOGAN, saya dari Indonesia, saya ingin menggunakan media ini untuk memberi tahu semua warga negara Indonesia yang mencari pinjaman di internet bahwa mereka harus sangat hati-hati karena internet penuh dengan penipu, beberapa bulan yang lalu saya benar-benar membutuhkan pinjaman, untuk meningkatkan saloon penata rambut saya, tetapi saya jatuh ke tangan pemberi pinjaman palsu, yang hampir mengacaukan hidup saya, sampai seorang teman merujuk saya ke salah satu pemberi pinjaman bernama MOTHER KARINA, pemilik KARINA ROLAND LOAN COMPANY, yang saya hubungi dan dia mengatakan kepada saya bahwa jika saya dapat memenuhi syarat dan ketentuan mereka bahwa pinjaman saya akan diberikan kepada saya dalam waktu kurang dari 24 jam yang saya lakukan, setelah itu saya mengajukan pinjaman sebesar 450 juta rupiah setelah detail saya diverifikasi dalam waktu kurang dari 24 jam, rekening bank saya dikreditkan. sekarang saya sangat senang atas kerja baik MOTHER KARINA dalam hidup saya dan keluarga saya, saya memutuskan untuk membagikan kesaksian saya tentang MOTHER KARINA, sehingga orang-orang dari negara saya dan kota saya dapat memperoleh pinjaman dengan mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman dalam bentuk apa pun, silakan hubungi MOTHER KARINA melalui email: karinarolandloancompany@gmail.com, atau whatsapp hanya +1 (585) 708-3478 Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: annisalogan622gan@gmail.com untuk pekerjaan baiknya dalam hidup saya dan keluarga saya.

    BalasHapus