Jumat, 19 November 2010

PROSPEK INDUSTRI GALANGAN DALAM NEGERI MASIH MENJANJIKAN

Jakarta, 31 Agustus 2010 (Business News)
Prospek industri galangan dalam negeri masa sekarang ini masih menjanjikan, walaupun sejak adanya kebijakan azas cabotage diberlakukan tidak mampu diantisipasi oleh kapasitas yang ada. Akibatnya banyak kapal-kapal berbendera merah putih yang melakukan pemeliharaan/reparasinya ke luar negeri. Hal ini disebabkan karena industri galangan nasional selama kurun 4 tahun terakhir (2005 - 2009) tidak melakukan penambahan kapasitasnya.
Menurut catatan Direktorat Industri Maritim dan Jasa Keteknikan Dirjen Industri Alat Transportasi dan Telematika, Kementerian Perindustrian bahwa prospek industri galangan dalam negeri cukup menjanjikan. Hanya diakuinya dalam lima tahun terakhir ini di mana diberlakukannya azas cabotage, terjadi penambahan sejumlah 3.000 unit kapal berbendera Merah Putih sehingga kapal niaga nasional sekarang ini mendekati jumlah sekitar 10.000 unitdengan kebutuhan kapasitas untuk reparasi lebih dari 10 juta Dwt.
Sementara kapasitas industri galangan nasional tidak bertambah sejak tahun 2005. Jumlah kapal niaga nasional sejak kebijakan tersebut diberlakukan tidak mampu diantisipsi oleh industri galangan nasional, hampir sekitar 8% - 9% kapal bendera merah putih itu terpaksa melakukan pemeliharaannya di luar negeri.
Diakuinya, banyak pihak meremehkan kemampuan dan kapasitas industri galangan kapal nasional untuk membangun kapal-kapal besar. Namun kenyataaanya tidaklah demikian, karena ternyata industri galangan nasional juga mampu mengerjakan pekerjaan bangunan baru hingga 40.000 Dwt. Apalagi sekarang ini operator pelayaran juga sudah lebih suka untuk membangun kapalnya di industri galangan dalam negeri. Contohnya pemesan pembangunan kapal-kapal cargo baru dari luar negeri juga sudah banyak yang diselesaikannya.
Diharapkan para pengusaha pelayaran dalam negeri juga mau membangun kapal-kapal barunya pada industri galangan dalam negeri. (V)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar