Jumat, 19 November 2010

Saatnya Industri Lampu Domestik

JAKARTA, KOMPAS.com — Asosiasi Industri Perlampuan Indonesia (Aperlindo) memperkirakan besaran impor lampu hemat energi tahun 2010 akan menurun jika dibandingkan tahun lalu. Ini saatnya industri dalam negeri mengambil kesempatan untuk memenuhi konsumsi dalam negeri.
Ketua Aperlindo John Manopo mengatakan besaran impor per Juli 2010 saja menunjukkan penurunan yang sangat tajam dari besaran impor lampu hemat energi pada Juli 2009. Tak tanggung-tanggung, penurunan impor mencapai 10 juta lampu.
John mengakui penurunan disebabkan oleh pelaksanaan pengetatan impor melalui syarat pre-shipment inspection (PSI) yang diterapkan pemerintah. "Jadi ini kesempatan bagi industri dalam negeri untuk berkembang karena konsumsi masyarakat tinggi lho, sampai 200 juta lampu," ujarnya di kantor Kementerian Perdagangan, Kamis (19/8/2010) malam.
Menurut perhitungan Aperlindo, besaran impor lampu hemat energi pada Juli 2010 hanya sebesar 7,06 juta lampu. Bandingkan dengan besaran impor pada Juli 2009 sebesar 17,61 juta lampu.
Dalam lima bulan ke depan, John mengatakan besarnya impor tidak akan jauh berbeda dengan angka impor pada Juli 2010. Pasalnya, saat hari besar di bulan Agustus dan September akan ada penurunan prioritas membeli lampu hemat energi.
Sementara pada bulan Oktober, perayaan hari kemerdekaan Republik Rakyat Tionghoa akan memengaruhi besaran produksi lampu hemat energi yang siap diekspor.
Dengan perkiraan ini, John memprediksi total impor hingga akhir tahun ini tak akan melebihi total impor tahun lalu yang mencapai 135,54 juta lampu. Total impor tahun 2010 hingga Juli mencapai 85,51 juta lampu. Diperkirakan, tidak akan menembus angka 130 juta lampu hingga akhir tahun. "Jadi yang 70 juta lampu kan harus dipenuhi dalam negeri," tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar