Senin, 14 Februari 2011

TNI AL Utamakan Produk Dalam Negeri


Dalam setiap pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista), TNI Angkatan Laut (AL) mengutamakan produk dalam negeri. Kalaupun terpaksa menggunakan produk luar, TNI AL menegaskan harus terjadi transfer teknologi (transfer of technology) dari pihak produsen kepada TNI AL.

Hal itu ditegaskan Kepala Staf Angkatan Laut (KSALANTARA/Eric Ireng/) Laksamana TNI Soeparno. "Untuk alutsista yang sudah bisa kami buat sendiri, pasti kami beli yang dibuat sendiri. Kalau masih setengah-setengah, ya kami join. Setengah dari luar, setengah dari dalam," kata Soeparno dalam jumpa pers di sela-sela Rapat Pimpinan TNI AL di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa (25/1).

Adapun untuk alutsista berteknologi tinggi, imbuh Soeparno, terpaksa akan menggunakan produk buatan asing. "Namun, ada embel-embelnya, yaitu transfer of technology," tegasnya.

Transfer teknologi itu bisa dilakukan dengan mengirimkan tenaga-tenaga ahli ke negara pembuat alutsista atau mendatangkan tenaga ahli dari negara tersebut ke Indonesia. "Yang jelas, transfer of technology kalau hanya dengan cara formal, hasilnya tidak akan maksimal. Ya harus dengan macam-macam. Ekstrimnya dengan nyolong teknologi," kata Soeparno.

Pasalnya, lanjut dia, untuk alutsista yang penting dan mahal, negara produsen umumnya tidak bersedia membocorkan teknologinya. "Karena kalau yang resmi dan penting yang harganya mahal, itu tidak dikasihkan ke kami," ungkapnya. (*/OL-11)  JAKARTA--MICOM:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar